S1 Sistem Komputer

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
S1 Sistem Komputer

Ini adalah forum buat anak anak Stikom Surabaya jurusan S1 Sistem Komputer.Tempat Sharing dan berbagi ilmu Serta Berbisnis.


    Penumpang Pesawat Dimintai Uang untuk Bayar Bahan Bakar

    kindalepetz
    kindalepetz
    Newbie
    Newbie


    Jumlah posting : 76
    Reputasi : 2
    Join date : 07.11.11
    Lokasi : Wisma Penjaringan sari II

    Penumpang Pesawat Dimintai Uang untuk Bayar Bahan Bakar Empty Penumpang Pesawat Dimintai Uang untuk Bayar Bahan Bakar

    Post  kindalepetz Thu Nov 17, 2011 3:39 pm

    Penumpang Pesawat Dimintai Uang untuk Bayar Bahan Bakar 1518578620X310
    Para penumpanga pesawat Comtel Air tujuan Inggris yang marah ketika harus menyerahkan uang lagi agar pesawat yang mereka tumpangi bisa membeli bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan.

    LONDON, KOMPAS.com - Para penumpang maskapai penerbangan tujuan Inggris dipaksa oleh awak kabin untuk mengumpulkan dan menyerahkan uang tunai 23.400 euro. Jika tidak menyerahkan uang, penerbangan tidak bisa dilanjutkan. Apa pasal? Maskapai itu rupanya tak punya uang lagi untuk beli bahan bakar.

    Lebih dari 180 orang penumpang terdampar dalam pesawat Boeing 757 ketika awak kabin mengumumkan dalam perhentian untuk pengisian bahan bakar bahwa maskapai penerbangan milik Austria itu, Comtel Air, 'kehabisan uang'. Pesawat yang terbang dari Amritsar, India, itu sedang singgah di Wina dalam perjalanan ke Birmingham. Para penumpang diberitahu, penerbangan bisa diteruskan hanya jika mereka dapat mengumpulkan dan menyerahkan uang 23.400 euro. Kalau tidak, mereka dan koper mereka akan diturunkan dari pesawat.

    Daily Mail, Kamis (17/11/2011) melaporkan, polisi lalu dipanggil saat mereka menolak untuk turun. Persingghan selama enam jam itu berakhir saat para penumpang digiring ke mesin ATM. Namun banyak dari mereka tidak memiliki dana pula. Sejumlah orang akhirnya mau mengeluarkan uang setelah melalui serangkaian janji.

    Pihak Comtel Air mengatakan akan menyelidiki klaim itu. Bhunpinder Kandra, direktur layanan penumpang Comtel udara, sebagaimana dikutip BBC, mengatakan, "Saya telah mendengar apa yang terjadi, itu tidak seharusnya terjadi, dan saya akan menyelidiki mengapa hal itu terjadi. Orang-orang yang harus membayar uang itu akan menerima pengembalian dana."

    Para penumpang itu mengatakan, mereka juga mengkhawatirkan 600 wisatawan lain dalam empat penerbangan berbeda masih terdampar di India.

    Comtel Air khusus menangani penerbangan eksekutif dan punya sebuah jet bisnis Dassault Falcon 2000. Perusahaan ini memulai rute komersial dari Inggris ke Amritsar bulan lalu, dengan menggunakan pesawat Boeing 757 sewaan. Amritsar merupakan lokasi Kuil Emas, pusat spiritual dan budaya agama Sikh, yang menarik lebih dari 100.000 pengunjung sehari, lebih banyak ketimbang yang ke Taj Mahal.

    Salah seorang penumpang pesawat itu, Tarlochan Singh, 57 tahun, dari Wolverhampton, yang telah berada di India selama tiga minggu, mengatakan, "Mereka (awak kabin) menginginkan uang tunai. Semua orang marah, itu sebabnya kami duduk di dalam. Kami menghabiskan lebih dari enam jam di Wina."

    Satbarg Nijjar (60) yang menjemput istrinya Gurdab Kaur Nijjar setelah liburan empat minggu di India mengatakan, "Mereka (para penumpang) diberitahu bahwa perusahaan itu tidak membayar biaya pendaratan atau pajak dan perusahaan dalam kesulitan keuangan." Seorang penumpang lain, seorang direktur perusahaan Kamal Paul, 35 tahun, dari Kettering, mengatakan, ia merupakah salah satu dari rombongan berjumlah 10 orang yang bepergian ke Punjab untuk pernikahan. Mereka dijadwalkan kembali dengan empat penerbangan berbeda tetapi ia satu-satunya yang sampai ke rumah. "Teman-teman kami masih terjebak di Amritsar. Mereka sekarang mulai beralih ke operator lain agar bisa pulang ke rumah."

    Seorang juru bicara Birmingham Airport mengatakan, "Comtel Air telah dikontrak oleh sejumlah perusahaan perjalanan Inggris untuk memfasilitasi penerbangan ke Amritsar, melalui Wina. Comtel Air memiliki pengaturan kontrak dengan sebuah maskapai penerbangan yang telah disetujui untuk mengoperasikan rute itu. Jelas, kami sangat prihatin dan memahami penderitaan yang disebabkan oleh kasus ini. Kami mendesak menyelidiki segera untuk endapatkan penjelasan."

    Dia mengatakan maskapai tersebut terdaftar di Austria dan tidak dalam yurisdiksi Otoritas Penerbangan Sipil Inggris.

      Waktu sekarang Mon May 20, 2024 8:28 am