Sangat mudah untuk menjadi pecandu internet. Saya akui bahwa internet memang adiktif. Suatu waktu, saya hanya membalas sebuah posting di wall facebook saya, lalu berikutnya saya melihat ada berita Steve Jobs meninggal, lalu mulai mengunjungi situs-situs berita untuk membaca, mengklik tautan yang terkait dan tak terasa sudah tiga jam saya menghabiskan waktu. Bagaimanapun, seharusnya ada batasan untuk penggunaan internet dan anda harus tahu kapan waktunya untuk selesai dan mematikan komputer. Jika tidak, pasti akan ada efek buruk yang terjadi. Seperti Vitamin yang kita ketahui, sekalipun hal baik, jika terlalu banyak juga berefek negatif.
Berikut ini adalah tanda-tanda anda terlalu banyak menghabiskan waktu dengan internet.
Berbicara dengan gaya bahasa internet.
Ketika hang out dengan teman-teman, seorang teman anda sebut saja Paijo mengatakan sesuatu yang menarik perhatian anda. Lalu anda tertarik untuk menanggapi dengan mengatakan, “@Paijo, bla bla bla…” Secara sosial sangat tidak dapat diterima memanggil seseorang dengan tambahan @ didepannya. Atau sebuah kisah nyata teman saya yang secara tidak sadar menyahuti presentasi bos-nya dikantor dengan kalimat, “setubuh deh, ane idem, gan” yang merupakan bahasa di Kaskus dan membuatnya mendapat peringatan pertama karena tata bahasa yang tidak baik waktu meeting bersama client. Moralnya adalah biarkan apa yang ada di internet tetap disana, atau gunakanlah dengan bijak.
Melakukan banyak hal ketika online.
Anda bisa langsung melakukan cek email, chatting di YM, buka Tweetdeck, sembari anda membalas chatting di facebook. Perhatian anda hanya pada apa yang anda sukai saja. Sangat sulit untuk memiliki fokus melakukan apa yang penting. Setiap kali anda terkoneksi ke internet, banyak hal yang ingin anda lakukan bersamaan.
Menjauhi dan membuang TV di rumah.
Yang dimaksud membuang TV adalah tidak dalam arti sebenarnya. Anda menjadi semakin jarang menonton TV. Semua yang kemungkinan bisa anda lihat di TV sudah ada di internet. Anda bisa melihat beberapa trailer film di Youtube, berita di VivaNews, OkeZone atau Detik. Jadi, apalagi yang mau ditonton di TV?
Memiliki teman yang tidak pernah anda temui.
Anda mulai sedikit berbicara dengan teman-teman anda di dunia nyata. Menjadi nyaman berbicara tentang banyak hal dengan teman dari dunia maya yang sama sekali anda belum pernah bertemu dengannya, meskipun tampak disitu sebagai gadis cantik. Mungkin saja profilenya palsu. Masalahnya adalah bisa saja sebenarnya gadis cantik itu adalah tante-tante berusia 43 tahun.
Berbicara dengan gaya orang ketiga.
Hidup anda menjadi bergantung pada update status dimana anda memberi informasi yang belum tentu orang lain menginginkannya. Tidak hanya secara konstan anda berbicara tentang diri anda, tapi anda lama kelamaan anda tidak lagi menggunakan kata “saya” atau “aku”, anda menggantinya dengan nama anda sendiri.
Mengatahui segalanya sebelum terjadi.
Anda membaca 45 blog dalam sehari. Anda tahu seorang selebriti meninggal bahkan sebelum dia meninggal. Atau anda tahu skor sebuah pertandingan bahkan sebelum pemainnya berada di lapangan. Setiap teman anda mengirim anda sebuah tautan kepada video atau artikel lucu, anda bahkan sudah pernah melihatnya. Namun meskipun anda tahu semuanya, namun anda tidak tahu bahwa pacar anda telah berselingkuh di belakang anda.
Nah, apakah tanda-tanda diatas sudah ada yang menjangkiti anda? Jika ya, segera kurangi frekuensi online internet anda. Demi kebaikan anda sendiri. Saya sudah melakukannya, bagaimana dengan anda?
Berikut ini adalah tanda-tanda anda terlalu banyak menghabiskan waktu dengan internet.
Berbicara dengan gaya bahasa internet.
Ketika hang out dengan teman-teman, seorang teman anda sebut saja Paijo mengatakan sesuatu yang menarik perhatian anda. Lalu anda tertarik untuk menanggapi dengan mengatakan, “@Paijo, bla bla bla…” Secara sosial sangat tidak dapat diterima memanggil seseorang dengan tambahan @ didepannya. Atau sebuah kisah nyata teman saya yang secara tidak sadar menyahuti presentasi bos-nya dikantor dengan kalimat, “setubuh deh, ane idem, gan” yang merupakan bahasa di Kaskus dan membuatnya mendapat peringatan pertama karena tata bahasa yang tidak baik waktu meeting bersama client. Moralnya adalah biarkan apa yang ada di internet tetap disana, atau gunakanlah dengan bijak.
Melakukan banyak hal ketika online.
Anda bisa langsung melakukan cek email, chatting di YM, buka Tweetdeck, sembari anda membalas chatting di facebook. Perhatian anda hanya pada apa yang anda sukai saja. Sangat sulit untuk memiliki fokus melakukan apa yang penting. Setiap kali anda terkoneksi ke internet, banyak hal yang ingin anda lakukan bersamaan.
Menjauhi dan membuang TV di rumah.
Yang dimaksud membuang TV adalah tidak dalam arti sebenarnya. Anda menjadi semakin jarang menonton TV. Semua yang kemungkinan bisa anda lihat di TV sudah ada di internet. Anda bisa melihat beberapa trailer film di Youtube, berita di VivaNews, OkeZone atau Detik. Jadi, apalagi yang mau ditonton di TV?
Memiliki teman yang tidak pernah anda temui.
Anda mulai sedikit berbicara dengan teman-teman anda di dunia nyata. Menjadi nyaman berbicara tentang banyak hal dengan teman dari dunia maya yang sama sekali anda belum pernah bertemu dengannya, meskipun tampak disitu sebagai gadis cantik. Mungkin saja profilenya palsu. Masalahnya adalah bisa saja sebenarnya gadis cantik itu adalah tante-tante berusia 43 tahun.
Berbicara dengan gaya orang ketiga.
Hidup anda menjadi bergantung pada update status dimana anda memberi informasi yang belum tentu orang lain menginginkannya. Tidak hanya secara konstan anda berbicara tentang diri anda, tapi anda lama kelamaan anda tidak lagi menggunakan kata “saya” atau “aku”, anda menggantinya dengan nama anda sendiri.
Mengatahui segalanya sebelum terjadi.
Anda membaca 45 blog dalam sehari. Anda tahu seorang selebriti meninggal bahkan sebelum dia meninggal. Atau anda tahu skor sebuah pertandingan bahkan sebelum pemainnya berada di lapangan. Setiap teman anda mengirim anda sebuah tautan kepada video atau artikel lucu, anda bahkan sudah pernah melihatnya. Namun meskipun anda tahu semuanya, namun anda tidak tahu bahwa pacar anda telah berselingkuh di belakang anda.
Nah, apakah tanda-tanda diatas sudah ada yang menjangkiti anda? Jika ya, segera kurangi frekuensi online internet anda. Demi kebaikan anda sendiri. Saya sudah melakukannya, bagaimana dengan anda?